Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)

A. Deskripsi Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)

Berdasarkan teori pembelajaran Zig Engelmann, Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction) mungkin merupakan strategi pengajaran paling populer yang digunakan oleh guru untuk memfasilitasi pembelajaran. Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction) diarahkan oleh guru dan mengikuti struktur yang pasti dengan langkah-langkah khusus untuk membimbing siswa menuju pencapaian hasil pembelajaran yang didefinisikan dengan jelas. Guru mempertahankan fokus kendali atas proses pembelajaran dan memantau pembelajaran siswa selama proses berlangsung. Manfaat Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction) salah satunya adalah penyampaian sebagian besar materi secara tepat waktu. Selain itu, karena model ini diarahkan oleh guru, model ini cocok untuk merancang instruksi yang sesuai dengan perkembangan usia dan tahapan siswa.

B. Prinsip Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)

Prinsip yang paling umum digunakan meliputi:
Pendahuluan / Review
Topik atau informasi yang akan dipelajari disajikan kepada siswa atau ulasan informasi menetapkan panggung untuk belajar.

Pengembangan
Guru memberikan penjelasan, deskripsi, contoh, atau model yang jelas tentang apa yang harus dipelajari sambil memeriksa pemahaman siswa melalui pertanyaan.

Praktek Terpandu
Peluang diberikan kepada siswa untuk mempraktikkan apa yang diharapkan untuk dipelajari sementara guru memantau kegiatan atau tugas yang diberikan.

Penutupan
Guru mengakhiri pelajaran dengan membungkus apa yang sudah dibahas.

Praktik Mandiri
Tugas diberikan untuk memperkuat pembelajaran tanpa bantuan guru.

Evaluasi
Penilaian kemajuan murid dilakukan untuk menentukan tingkat penguasaan.

C. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)

1. Pendahuluan / Review
Langkah pertama dalam Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction) adalah agar guru menarik perhatian siswa. Kadang-kadang langkah ini untuk memusatkan perhatian siswa dan dimaksudkan untuk menyiapkan kelas agar pembelajaran segera berlangsung. Pada tahap ini, siswa 'diinformasikan' tentang apa tujuan atau hasil pembelajaran untuk pelajaran dan mengapa itu penting atau relevan. Langkah ini dapat berupa pengenalan informasi baru atau membangun di atas apa yang telah dipelajari sebelumnya atau dibahas sebagai tinjauan.

2. Pengembangan
Setelah tujuan dikomunikasikan kepada siswa, guru mencontohkan perilaku (pengetahuan atau keterampilan) yang pada akhirnya diharapkan oleh siswa untuk ditunjukkan. Langkah ini mencakup penjelasan yang jelas tentang informasi apa pun dengan sebanyak mungkin contoh yang diperlukan untuk meyakinkan pemahaman siswa (tergantung pada kebutuhan belajar siswa) tentang apa yang harus dipelajari. Selama langkah ini, guru juga "mengecek pemahaman" dengan mengajukan pertanyaan kunci terkait dengan apa yang akan dipelajari atau dengan memunculkan pertanyaan dari siswa. Pada tahap ini, guru juga dapat menggunakan 'petunjuk' (alat bantu visual, presentasi multimedia, dan lain-lain) untuk mendorong siswa agar berhasil mengolah informasi.

3. Praktik Terpandu
Setelah guru yakin bahwa contoh dan penjelasan yang cukup tepat dari materi yang akan dipelajari telah dimodelkan dengan respons siswa yang cukup positif terhadap instruksi, kegiatan atau tugas dapat diberikan kepada siswa untuk mempraktikkan pembelajaran yang diharapkan dengan pengawasan guru yang ketat. Pada tahap inilah guru dapat menawarkan bantuan kepada siswa yang belum menguasai materi dan yang mungkin membutuhkan lebih banyak 'instruksi langsung' dari guru (langkah 2 diulangi).

4. Penutupan
Sebagai langkah terakhir untuk model ini, penutupan membawa seluruh pelajaran ke 'kesimpulan' dan memungkinkan guru untuk merekap apa yang tercakup dalam pelajaran. Hal ini dimaksudkan untuk mengingatkan siswa tentang apa tujuan pengajaran dan untuk mempersiapkan mereka menyelesaikan kegiatan praktik mandiri yang kemudian ditugaskan oleh guru.

5. Praktik Mandiri
Kegiatan Praktik Mandiri atau tugas yang terkait dengan hasil pembelajaran yang ditentukan diberikan pada langkah ini biasanya setelah siswa menunjukkan kompetensi atau kemahiran pada langkah ke-3. Praktik mandiri dimaksudkan untuk menghilangkan petunjuk apa pun dari guru dan dimaksudkan untuk menentukan tingkat penguasaan yang telah dicapai siswa. (Pekerjaan rumah dapat diklasifikasikan sebagai praktik mandiri karena dimaksudkan untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk berlatih tanpa bantuan atau bantuan dari guru kelas.)

6. Evaluasi
Alat evaluasi digunakan untuk menilai kemajuan siswa baik saat itu terjadi (lembar kerja, tugas kelas, dll.) Atau sebagai acara puncak (tes, proyek, dan lain-lain) untuk pelajaran yang diberikan. Evaluasi pembelajaran siswa memberikan umpan balik yang diperlukan baik bagi guru maupun siswa dan dapat digunakan untuk menentukan apakah hasil pembelajaran yang diharapkan telah terpenuhi atau harus ditinjau kembali dalam pelajaran mendatang.

Posting Komentar untuk "Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)"