Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

10 Tips Guru untuk Menerapkan Pembelajaran Berbasis Inkuiri

Pembelajaran berbasis inkuiri adalah teknik dimana seorang guru melibatkan siswa dalam proses pembelajaran melalui pemusatan pada pertanyaan, melalui kegiatan pemecahan masalah, dan penggunaan berpikir kritis. Beberapa siswa lebih menyukai jenis pendekatan pembelajaran ini karena ketika mereka terlibat mereka memahami konsep dengan lebih baik. Sementara pembelajaran berbasis inkuiri jelas bekerja dengan baik dalam sains, pertimbangkan bagaimana Anda dapat melakukan pendekatan ini untuk semua mata pelajaran. Berikut beberapa tips untuk pendekatan pembelajaran berbasis inkuiri.
1. Beri diri Anda waktu untuk bersiap.
Pembelajaran berbasis inkuiri melibatkan lebih banyak waktu persiapan daripada pelajaran lainnya. Penting untuk memberi diri Anda waktu yang tepat saat mempersiapkan pelajaran semacam itu. Anda ingin memastikan bahwa Anda dapat membimbing siswa Anda melalui proses dan memiliki penutupan yang tepat untuk pelajaran dengan pemahaman penuh siswa tentang apa yang diajarkan.

2. Menggunakan pembelajaran kolaboratif.
Pembelajaran berbasis inkuiri umumnya bekerja paling baik dalam lingkungan kolaboratif. Cobalah membagi kelas Anda menjadi kelompok-kelompok kecil. Berikan setiap kelompok pertanyaan yang akan mereka kerjakan bersama, dan kemudian biarkan mereka mengembangkan proyek berdasarkan pertanyaan yang mendukung jawaban mereka.

3. Aktivitas sesuai usia.
Pendekatan pembelajaran ini bekerja dengan baik dengan semua kelompok usia dan dengan mata pelajaran apa pun. Kuncinya adalah memastikan bahwa Anda mengembangkan rencana pelajaran yang sesuai dengan usia. Karena sebagian besar perencanaan berada di pundak Anda, Anda perlu selalu mengingat kemampuan siswa Anda.

4. Mengembangkan pertanyaan yang bagus.
Karena pembelajaran berbasis inkuiri didasarkan pada menjawab pertanyaan, tugas Anda adalah mengembangkan pertanyaan kuat yang dapat diterapkan pada pelajaran Anda. Pastikan pertanyaan Anda terbuka, memberi siswa kemampuan untuk berpikir di luar kotak. Tanyakan kepada guru lain bagaimana mereka akan mengembangkan pertanyaan dan menggunakan contoh mereka.

5. Gabungkan penemuan ke dalam pelajaran.
Memberi siswa kesempatan untuk menemukan berbagai hal sendiri dapat membuat konsep sesuai dengan pemahaman mereka tentang apa yang diajarkan. Tambahkan pertanyaan ke pelajaran Anda di mana siswa harus menjelajah untuk menemukan jawabannya. Contohnya mungkin meminta siswa membangun model untuk menjawab pertanyaan secara berurutan.

6. Gabungkan observasi ke dalam pelajaran.
Beberapa siswa memperoleh keuntungan dalam pembelajaran ketika mereka memiliki kesempatan untuk mengamati apa yang diajarkan. Tentu saja, kita umumnya memikirkan eksperimen sains ketika mengacu pada konsep ini, tetapi pertimbangkan untuk menggunakan pendekatan ini di semua bidang pembelajaran. Misalnya, buat kotak misteri sementara Anda memberi tim siswa kotak tertutup. Setelah membaca sebuah cerita, biarkan tim siswa menebak apa yang mungkin ada di dalam kotak berdasarkan cerita tersebut. Biarkan mereka membuka kotak dan lihat apakah tebakan mereka benar. Kemudian jelaskan mengapa Anda memasukkan barang-barang tertentu ke dalam kotak.

7. Gunakan pengukuran dalam pelajaran.
Pendekatan ini paling baik digunakan dengan pelajaran sains. Ketika seorang siswa diberi kesempatan untuk mengukur kemajuan, itu membantu mereka mempelajari konsep-konsep penting. Contoh latihan mungkin termasuk percobaan permen karet. Begini cara kerjanya:
Rasa pada permen karet sebagian besar disebabkan oleh kandungan gula atau pemanis lain yang mungkin dikandungnya. Saat mengunyah permen karet, Anda melihat gula larut dan permen karet kehilangan rasanya. Anda sebenarnya sedang menelan gula. Setelah rasa benar-benar hilang, masukkan permen karet dalam suhu kamar dan gunakan perbedaan pada permen karet baru dibandingkan dengan potongan permen karet untuk mengukur persentase gula yang ada di dalam permen karet. Sekarang Anda dapat menggunakan demonstrasi ini untuk mengajukan pertanyaan baru terkait permen karet dan bahan yang dikandungnya. Biarkan siswa melakukan lebih banyak eksperimen untuk menjawab pertanyaan baru.

8. Gunakan latihan membangun model dalam pelajaran.
Beri siswa Anda sesuatu yang dapat mereka identifikasi yang dapat diubah menjadi sesuatu yang lain. Beri label pengenal sebagai "A" dan perubahan yang dapat dibuatnya sebagai "B." Sekarang minta mereka membuat model "B" dan kemudian jelaskan bagaimana transformasi terjadi. Teknik ini dapat digunakan dalam konteks seni, melalui pembacaan cerita dan perubahan karakter, serta perubahan fisik dalam eksperimen sains.

9. Gabungkan teknik desain ke dalam pelajaran.
Pendekatan ini paling baik digunakan dengan pelajaran sains. Ini adalah kesempatan siswa untuk merancang sesuatu secara fisik dan menggunakannya untuk membuktikan atau menyangkal teori. Misalnya, saat mengajar tentang gaya apung, biarkan siswa membuat perahu dari tanah liat. Tentu saja, saat mereka meletakkan perahu mereka ke air, mereka akan tenggelam. Gunakan kesempatan ini untuk menjelaskan tentang daya apung dan mengapa ini berhasil.

10. Gabungkan aktivitas langsung dalam pelajaran.
Setiap kesempatan untuk membiarkan siswa bekerja dengan tangan mereka adalah cara yang baik untuk menggunakan pembelajaran berbasis inkuiri. Aktivitas langsung dapat digunakan di semua mata pelajaran. Salah satu contoh seperti itu mungkin termasuk memberi siswa (baik secara individu atau dalam kelompok) benda yang tidak dikenal. Biarkan mereka melihat dan memegang objek dan berspekulasi bagaimana mereka akan digunakan. Tujuannya agar siswa mengamati objek dengan memberi perhatian khusus pada detail. Sekarang siswa harus memberikan argumen untuk mendukung spekulasi mereka. Ini adalah cara yang bagus untuk memperkenalkan subjek baru di kelas.

Posting Komentar untuk "10 Tips Guru untuk Menerapkan Pembelajaran Berbasis Inkuiri"