Cangkriman - Materi Bahasa Jawa Kelas 6
Cangkriman
Berikut ini materi Cangkriman yang terdapat pada Materi Bahasa Jawa Kelas 6. Semoga artikel ini membantu pemahaman tentang Cangkriman kepada para pembaca.
A. Pengertian Cangkriman
Dalam sastra Bahasa Jawa dikenal bentuk cangkriman yaitu kata-kata atau kalimat peribahasa yang harus dicari tahu maksudnya (ditebak) sebab kalimat tersebut memiliki arti tidak sebenarnya dan secara tersirat. Sederhananya, cangkriman itu seperti halnya kalimat yang berupa teka-teki di mana kita perlu menebak apa maksudnya.
Sebagai contoh, cangkriman "Sega sakepel dirubung tinggi" (yang dalam Bahasa Indonesia berarti "Nasi sekepal dikerubungi kutu") tebakannya adalah "Buah Salak". Kok bisa begitu? Nasi satu kepal mirip dengan bentuk dan ukuran satu buah salak, sedangkan dikerubungi kutu menggambarkan kulit salak yang kalau dilihat dengan seksama mirip deretan kutu yang berjajar-jajar.
B. Macam Cangkriman
Cangkriman dibagi menjadi empat macam yaitu :
1. Cangkriman wancahan
2. Cangkriman pepindhan
3. Cangkriman tembang
4. Cangkriman blenderan
1. Cangkriman wancahan (singkatan)
Cangkriman wancahan biasanya berupa singkatan lebih dari dua kata. Dari setiap kata diambil satu suku kata baik suku kata paling depan atau belakang. Contoh:
a. Pak bo letus: Tepak kebo (ana) lelene satus. (Jejak kerbau ada ikan lele berjumlah seratus).
b. Rangsinyu muksitu: Jurang isi banyu gumuk isi watu. (Jurang berisi air bukit berisi batu).
c. Burnas kopen: Bubur panas kokopen. (Bubur panas teguklah).
d. Segara beldhes: Segane pera sambele pedhes. (Nasinya pera sambalnya pedas).
2. Cangkriman pepindhan /irib-iriban (perumpamaan benda)
Cangkriman pepindhan merupakan salah satu jenis cangkriman yang berupa kalimat perumpamaan yang digambarkan dengan makhluk hidup maupun mati dan harus ditebak apa maksudnya. Contoh:
a. Sega sakepel dirubung tinggi: salak. (Nasi sekepal diselimuti serangga. Jawaban = salak).
b. Yen anake siji ibune loro, yen ibune siji anake loro, yen ibune telu ora duwe anak: buah salak
c. Pitik walik saba kebon: nanas. (Ayam terbalik berada di kebun. Jawaban = nanas).
d. Gajah nguntal sangkrah: pawon atau dapur. (Gajah menelan cabang-cabang kayu. Jawaban = tungku).
e. Dipijet wudele mripate mendhelik: lampu senter
f. Sing endhek didhudhuki, sing dhuwur diurugi: timbangan, traju, dhacinan. (Yang pendek dikurangi, yang tinggi ditambah. Jawaban = timbangan).
g. Embokné dielus-elus, anaké diidak-idak: aGajah ngidak endhog ora pecah. (Gajah menginjak telur tidak pecah).
Jawab: maksudnya yang tidak pecah yaitu gajahnya.ndha. (Ibunya dielus, anaknya dipijak. Jawaban = tangga).
3. Cangkriman blenderan (plesetan)
Seperti namanya, cangkriman jenis ini berupa kalimat plesetan, contohnya:
a. Aku mau weruh ana bakul mbako padha diambungi (saya tadi lihat ada penjual tembakau diciumi) Tebakannya: Sing diambungi mbakone dudu bakule (yang diciumi tembakaunya bukan penjualnya)
b. Nang pasar aku weruh ana bakul krambil dikepruki (di pasar, saya lihat ada penjual kelapa dipukuli) Tebakannya: Sing dikepruki krambile dudu bakule (yang dipukuli kelapanya bukan yang jual)
c. Jam apa sing doyan sega lan pinter nembang? (Jam apa yang suka makan dan pandai menyanyi?)
Tebakannya : Jamilah, Jamri, Jamingan
4. Cangkriman tembang
Cangkriman jenis ini biasanya berupa tembang atau lagu macapat. Berikut ini contoh cangkriman dalam bentuk tembang MacapatPucung:
Pucung
Bapak pucung, renteng-renteng kayu kalung,
Dawa kaya ula, Pencokanmu wesi miring,
Sing disaba, si pocung mung turut kutha.
(tebakannya: sepur, kereta)
Bapak pucung, sasedulur ana pitu,
tan ana kang padha,
mati enem urip siji,
dulur pitu tan nate urip barengan (tebakannya : dina, hari)
Wanci dalu, bapak pucung medalipun.
perlu ngupa boga,
yen siyang ngedhem aguling,
denya naendra sirahnya ndangakken surya.
(tebakannya: lawa, kelelawar, kalong)
Bapak pucung, putrane bapa lan biyung, nanging dudu kakang.
dudu mbakyu dudu adhi,
lah batangen bapak pucung iku sapa. (tebakannya: aku dhewe, saya sendiri)
Posting Komentar untuk "Cangkriman - Materi Bahasa Jawa Kelas 6"