Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

6 Cara Mengkritik Siswa Tanpa Melukai Perasaan Mereka

Bagian dari tugas Anda sebagai guru adalah memberi siswa Anda umpan balik yang akan membantu mereka belajar dan tumbuh. Tentu saja, Anda ingin melakukan ini dengan cara yang mendorong mereka untuk terus berusaha, dan tentunya tidak untuk melukai perasaan mereka. Seperti yang mungkin sudah Anda ketahui, beberapa siswa lebih sensitif daripada yang lain, jadi memberikan kritik yang membangun bisa menjadi hal yang rumit. Berikut beberapa cara untuk mengkritik siswa tanpa melukai perasaannya.
1. Tetap Berpikir Positif
Hal terpenting yang ingin Anda ingat saat memberikan kritik adalah menjaga perkataan dan sikap Anda tetap positif. Anda ingin siswa mendapatkan hasil dari kritik Anda dan belajar dari kritik itu. Menjadi negatif hanya dapat menurunkan harga diri siswa dan memberinya perasaan putus asa. Anda dapat mencoba mengatakan, "Doni, Anda telah berusaha dengan baik di sini, tetapi saya pikir jika Anda mencoba ..., hasilnya akan lebih baik lain kali." Dengan cara ini, anak tahu bahwa Anda melihat upaya yang telah dia lakukan, dan Anda mengatakan kepadanya bahwa upaya itu bisa lebih baik daripada yang sudah dilakukan sebelumnya.

2. Ketahui Kapan Memberikan Kritik
Jangan pernah mempermalukan siswa di depan kelas. Ketika seorang siswa masuk ke kelas Anda, Anda bertanggung jawab atas anak itu, dan Anda ingin membangun kepercayaan pada siswa Anda. Jika Anda menunjukkan kesalahan dan membuat kritik di depan seluruh kelas, terutama dengan komentar negatif, Anda akan memaksa siswa untuk tidak mempercayai Anda. Tarik seorang anak ke samping saat istirahat makan siang atau di penghujung hari untuk membahas apa yang perlu dia kritik.

3. Kenali Murid Anda
Penting bagi Anda untuk mengetahui siswa Anda dan kepribadian mereka sebaik mungkin. Cara Anda menyampaikan kritik mungkin perlu berbeda untuk siswa yang berbeda. Beberapa siswa lebih sensitif dari yang lain. Siswa yang benar-benar berusaha akan menerima kritik dalam hati, sedangkan siswa yang tidak terlalu ambisius dapat mengabaikan kritik dan tidak terlalu peduli bagaimana Anda menyampaikannya. Bagaimanapun, Anda perlu mengetahui siswa mana yang lebih sensitif daripada yang lain.

4. Jangan Gunakan Kritik sebagai Hukuman
Agar kritik menjadi efektif, itu harus digunakan untuk alasan yang benar. Kritik bukanlah bentuk hukuman. Hukuman adalah disiplin. Kritik menunjukkan cara untuk mengubah apa yang salah dan membuatnya lebih baik di lain waktu. Jangan menghukum siswa karena melakukan sesuatu yang salah. Sebaliknya, seperti yang disebutkan di atas, buatlah itu menjadi pengalaman yang positif bagi siswa; sesuatu yang dapat dia terapkan saat dia mencoba tindakan atau aktivitas serupa. 

5. Berikan Contoh
Mengkritik siswa akan bekerja paling baik jika Anda dapat memberikan contoh tentang hal yang benar untuk dilakukan. Misalnya, jika Anda memberi tugas tentang manfaat dari kebiasaan makan yang baik, dan seorang siswa meletakkan kentang goreng yang sehat karena terbuat dari kentang, mengatakan kepadanya bahwa salah tidak ada gunanya. Anda harus menjelaskan bahwa kentang goreng digoreng dengan minyak, yang membuatnya tidak sehat. Beri siswa Anda alasan kritik Anda untuk membantu mengklarifikasi kesalahan mereka. Ini akan membantu memberi mereka motivasi yang mereka butuhkan untuk membuat perubahan di masa depan.

6. Perbaiki Pekerjaan Bukan Anaknya
Ingatlah bahwa mengkritik pekerjaan atau perilaku siswa bukanlah mengkritik siswa tersebut. Penting bagi siswa Anda untuk memahami bahwa Anda mengkritik pekerjaannya, bukan siapa dia. Beri tahu siswa Anda bahwa Anda masih menyukainya, dan dia adalah siswa yang baik, tetapi Anda melihat cara untuk meningkatkan pekerjaannya di masa depan.

Posting Komentar untuk "6 Cara Mengkritik Siswa Tanpa Melukai Perasaan Mereka"