Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Seni Rupa Daerah - Materi SBdP Kelas 5

A. Pengertian Seni Rupa Daerah


Seni rupa daerah adalah seni rupa yang terdapat di berbagai daerah di Indonesia. Seni rupa daerah dapat disebut juga seni rupa tradisional karena dikerjakan secara turun-temurun di suatu daerah. 

B. Ciri-Ciri Seni Rupa Daerah

Seni rupa daerah memiliki ciri-ciri yang membedakannya dengan kesenian lain. Secara umum, karya seni rupa daerah memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
1. Bersifat kedaerahan. 
2. Dipengaruhi oleh budaya dan latar belakang sejarah suatu wilayah. Misalnya karya seni rupa daerah mengandung simbol-simbol dan bermakna. Seni rupa daerah seringkali digunakan untuk upacara adat, agama, atau kebutuhan sehari-hari. Seni rupa daerah dibuat dari bahan alam yang berasal dari lingkungan. 
3. Corak dan motifnya dipengaruhi oleh kondisi fisik atau geografi suatu daerah, dipengaruhi juga oleh corak seni tradisional masyarakat setempat.

C. Jenis Seni Rupa Berdasarkan Wujudnya

Berdasarkan wujudnya, seni rupa terbagi menjadi dua jenis.
1. Seni rupa dua dimensi
Seni rupa dua dimensi merupakan karya seni yang memiliki dua ukuran, yaitu panjang dan lebar, sehingga tidak mempunyai ruang karena tidak mempunyai unsur ketebalan.
Misalnya, hasil karya seni tekstil dan seni lukis.

2. Seni rupa tiga dimensi
Seni rupa tiga dimensi merupakan karya seni rupa yang memiliki dimensi panjang, lebar, dan tinggi, atau karya yang memiliki volume dan menempati ruang. 
Misalnya, hasil karya seni anyam, seni keramik, dan seni patung.

D. Contoh Seni Rupa Daerah

Seni rupa daerah dapat berupa seni kerajinan, seni lukis, dan seni patung. 
1. Seni lukis daerah 
Seni lukis adalah seni yang menggambarkan objek-objek berupa pemandangan alam, tumbuhan, binatang, manusia, atau benda di alam untuk menimbulkan perasaan keindahan. Seni lukis daerah mengandung nilai-nilai budaya yang berkembang di suatu daerah. Contoh seni lukis daerah:
a. Seni lukis kamasan dari Bali
Kamasan adalah sebuah desa di Kabupaten Klungkung yang sebagian besar penduduknya berprofesi sebagai pelukis. Seni lukis Kamasan biasanya bertema kisah pewayangan, kehidupan bangsawan, dan dongeng binatang. Para pelukis menggunakan warna alam yang dicampur dengan perekat yang menempel pada kanvas. Kanvas yang digunakan berupa kain kasar yang dicelup dengan bubur beras, lalu dijemur di bawah matahari. Setelah dijemur, kain digosok agar permukaannya halus dan siap untuk dibuat sketsa.

b. Seni lukis kaca Cirebon
Seni lukis kaca Cirebon dibuat dengan cara terbalik menggunakan media kaca. Sketsa dibuat pada kertas yang kemudian ditempel pada kaca, lalu dilukis bagian sebaliknya dengan menggunakan kuas. Salah satu tema khas lukis kaca Cirebon adalah wayang dan batik Cirebon dengan motif megamendung yang terkenal. 

2. Seni patung daerah 
Seni patung adalah seni membuat bentuk manusia atau binatang dengan bahan yang lunak atau bahan keras. Patung dari bahan lunak dibuat dengan teknik membentuk, sedangkan patung dari bahan keras dibuat dengan teknik meraut atau memahat. Salah satu contoh patung tradisional adalah patung Asmat yang dibuat oleh Suku Asmat yang tinggal di Pulau Papua. Masyarakat suku ini biasanya menggunakan kayu bakau untuk membuat patung yang menjadi bentuk hubungan mereka dengan nenek moyang. Peralatan yang digunakan antara lain kapak batu, pisau dari tulang, dan paku yang dipipihkan.

3. Seni kriya
Seni kriya merupakan seni kerajinan dalam membuat benda-benda pakai berdasarkan kegunaan dan keindahannya dalam kehidupan sehari-hari. Berbagai jenis seni kriya antara lain sebagai berikut.
a. Seni tekstil
Seni tekstil, seperti batik, songket, dan tenun

b. Seni anyaman 
Seni anyaman merupakan seni menjalin bahan berbentuk bilah atau batang dengan menggunakan pola tertentu sehingga berbentuk sebuah benda. Bahan- bahan yang digunakan pun sangat beragam, misalnya bilah bambu, rotan, lidi, akar-akaran, pelepah pisang, dan daun pandan. Seni anyam digunakan untuk membuat tikar, keranjang, bakul, kursi, dan alat rumah tangga lainnya. 

c. Seni ukir
Seni ukir menggunakan motif tertentu yang memiliki makna dan keunikan tersendiri sesuai dengan budaya masyarakat. Misalnya, seni ukir Bali berhubungan dengan agama Hindu yang menggunakan motif-motif tumbuhan, manusia, dan binatang. Ukiran Jepara (Jawa) berhubungan dengan agama Islam dan banyak menggunakan motif tumbuhan.

Posting Komentar untuk "Seni Rupa Daerah - Materi SBdP Kelas 5"